Header Ads

2019 Pemuda Ulee Nyeue Ini Ingin Taklukkan Parlemen

Balon DPRK


Hampir tidak ada orang di Banda Baro, Aceh Utara,  Lhokseumawe bahkan Aceh tidak mengenal dengan pemuda yang satu ini.


Lahir di Desa Basis Konflik GAM-NKRI tempo dulu,  kerasnya hidup menjadikan pemuda Ulee Nyeue satu ini memiliki temperamen yang sekali kali bisa meledak kapan saja, suara keras mendentum,  sorotan mata tajam seperti Elang, awas pada setiap gerakan dan perubahan.

Aktif di berbagai lembaga sosial dan kemasyarakatan. Terlibat diberbagai program pemberdayaan Masyarakat seperti : Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM), aktif dilembaga sosial seperti : Pengurus Tastafi Kecamatan Banda Baro, Remaja Mesjid Kecamatan Banda Baro, Ketua Forum Peduli Banda Baro, Pengurus KNPI Aceh Utara.

Sekarang Pemuda inijuga aktif dikegiatan HUT Kecamatan Banda Baro dipercayakan sebagai Kabid Humas, Publikasi dan Dokumentasi.

Bukan hanya itu pemuda ini juga dipercaya menjadi jubir Panitia Pemekaran Kabupaten Aceh Malaka, sebuah organisasi pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) pecahan dari Kabupaten Aceh Utara.

Balon DPRK Acut


Dalam kesehariannya pemuda ini juga penyuka olahraga, seperti Sepakbola, Badminton dan Bolavoli.

Dalam Dunia Pendidikan Pemuda satu ini adalah lulusan Sarjana administrasi negara di Universitas favorit di Kota Lhokseumawe (Unimal).

Selain kegiatan sosial kemasyarakatan pemuda ini aktif di dunia politik sejak pemilu 1998, setelah reformasi, dan lama berkiprah sebagai penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan (PPK).

Dan pada Pemilu 2019 mendatang Pemuda ini bertekad menaklukkan parlemen, dengan mencalonkan diri sebagai Salah satu Calon Anggota DPRK Aceh Utara Dapil 3 dari Partai Aceh.

Pemuda ini memili tekad bulat memperjuangkan aspirasi dari Masyarakat Kecamatan Banda Baro, Nisam dan Nisam Antara dan kecamatan lain yang masuk DP 3.

Salah satu kebutuhan pokok masyarakat adalah adanya irigasi teknis bagi para petani sawah di Kecamatan Banda Baro, Kecamatan Nisam, dimana selama ini masyarakat dalam bertani mengandalkan air tadah hujan.


" Saya bertekad memperjuangkan dengan segala cara, agar Alokasi dana untuk pembebasan lahan saluran pembawa Air DI Jamua bisa terealisasi, ini sangat penting, waduknya sudah dibangun 2006, tapi airnya belum sampai ke sawah petani"

Dengan berbagai sebab tersebut, dia berharap dukungan, doa dan sokongan semua pihak, agar cita-cita mulia ini bisa diwujudkan, dengan memberikan suara kepadanya pada Pileg 2009 mendatang.DD-BBB.



Diberdayakan oleh Blogger.