Header Ads

Ujian Jihad Bagi Ummat Islam


Kaum yang beriman itu akan di uji hingga batas akhir dimana pilihannya jelas antara beriman ataupun munafik. Ini adalah salah satu bentuk kecintaan Allah Ta'ala kepada hambaNya agar kelak di akhirat pembeda antara kaum beriman dan munafik menjadi kentara. 

Ketika sebagian Rasulullah keluar menuju badar, sebahagian orang munafik berucap: "Aku tidak bisa ikut karena badar 150 km dari sini." Ketika perang Uhud dia berucap "Ayo kita kembali, kita tidak dihargai di pasukan ini dan kita punya kebun yang hampir panen di madinah." 

Ketika perang Khandaq mereka berkata "Marilah kita mencari perdamaian dengan kaum quraish. bila perlu kita berkonsolidasi dengan mereka agar keamanan kita terjamin." Namun ada juga sebagian dari kaum muslimin yang lemah kemampuan hartanya hingga memang tidak mampu ikut perang di Badar, ataupun memacu kuda ke uhud, namun bersungguh-sungguh di khandaq. Inilah cara Allah Ta'ala memberikan kesempatan bagi kaum muslimin untuk memperoleh pahala jihad. ketika musuh yang jauh tidak terjangkau, maka musuhpun di kirim kehadapan mata untuk membedakan antara munafik dan beriman. 

Hampir serupa dengan kondisi kita saat ini. Ketika palestina bergejolak, sebahagian berucap: "Terlalu jauh! biar jadi urusan orang arab." Ketika api membakar Rohingya ada yang berucap : "Masih bukan urusan kita. kan beda negara?" Pun nanti bila kobaran api ini sampai di depan mata. boleh jadi mereka akan berkata "Carilah perlindungan! mereka hanya mencari si fulan dan fulan saja." Dan ketika semua telah berjuang dan pulang ke akhirat dengan kebanggaan kemudian pedang musuh di arahkan kepadanya dia baru berteriak " Apa tidak ada seorang pun yang bisa membantu kita?" Tapi teriakan itu sia-sia, karena saat itu hanyalah dia yang tersisa dengan penyesalan di dada. RHF-BBB

Kutipan dari FB Rahmat Idris

Diberdayakan oleh Blogger.