Header Ads

Isu Penculikan Anak (Marahet) Meningkat di Aceh

Terduga Di Islamic Center Lhokseumawe

Sebenarnya Penculikan Anak bukan
hal baru di Aceh tempo doeloe pernah berkembang hal yang sama tentang penculikan anak untuk dijadikan tumbal pembuatan jembatan konstruksi baja dan beton, katanya untuk menjadikan sebuah jembatan super kuat dan tahan lama, cuman di Aceh pelaku penculikan dipanggil dengan Panggilan 'marahaet'.

Merebaknya kejadian penculikan Anak yang disebar melalui Akun Media Maupun Sosial seperti Facebook, WA, Twitter dan lain lainnya memang sudah sangat meresahkan, sehari bisa satu dua isu lengkap dengan pelakunya.

Sebut saja kejadian di Pinto We Muara Batu kemaren 20 Maret 2017, pelakunya kumal dan berperawakan gila atau gila beneran, belum ada klarifikasi dari pihak rumah sakit jiwa maupun kepolisian setempat.
Belum lagi hari ini juga terjadi kasus yang sama di Islamic Center Lhokseumawe, bedanya kemaren terjadi dijalanan Gampong dan hari ini di Kota, ada yang berperawakan gila dan ada yang bercadar wajah. 

Terlepas dari Hoax atau benarnya Isu, tentu penyebar atau pembuat isu hanya memiliki tujuan satu, nyakni menciptakan Teror, oleh karena itu anti tesa masyarakat tentang Hoax perlu ada pebuktian maka terjadilah seperti yang beredar dalam seminggu terakhir di Aceh.

Sebagai masyarakat tentunya kita ingin nyaman dan aman terhadap buah hati kita. Seharusnya pihak pihak berwajib bertindak preventif dan bagi masyarakat atau para orang tua juga jangan panik dan kehilangan kontrol dan tetap waspada sejauh belum ada klarifikasi tegas dari pihak keamanan, apalagi sampai bertindak tidak islami terhadap terduga akhirnya ternyata orang terganggu mentalnya alias gila.

Terduga Pelaku du Pinto We Muara Batu Aceh Utara

Sudah pasti setiap isu memiliki kepentingan namun jangan sampai Paranoid dan hilang akal sehat, waspada dan kontrol sangat diperlukan dalam stuasi dan kondisi berkembang saat ini.


Seorang Ayah Yang dipaksa Resah
Dekohl

Diberdayakan oleh Blogger.