Header Ads

Cado Coklat Candy

Aceh memiliki komoditas kopi dan coklat, namun sayang tidak banyak yang tertarik dengan coklat, peluang ini kemudian ditangkap oleh Dedy Cado sebagai kesempatan mengembangkan cemilan coklat.


Kajaiban Perjuangan Usaha Ber-merk Cado Adalah Deddi Iswanto Ibrahim pemilik usaha bermerek Cado, sekarang sudah cukup di kenal di Aceh, terutama Banda Aceh dan Aceh Besar serta sebagian pesisir Aceh dari Banda Aceh hingga lhokseumawe, sejak 2 tahun lalu (April 2013) Coklat bermerek Cado ini telah menembus pesisir timur Aceh hingga sampai Lhokseumawe dalam waktu dekat Coklat cado juga akan dipasarkan sampai Aceh Tamiang perbatasan pesisir timur Aceh dengan Sumatera Utara.

Sekarang usaha cemilan bermerek Cado ini baru memproduksi cemilan chocolate dan telah bekerja sama dengan 160 swalayan, mart, supermarket dan Toserba yang ada di Banda Aceh dan pesisir timur Aceh. Siapa sangka bahwa usaha ini telah berkontribusi terhadap Dedy, keluarga dan juga para peritail dan pasti juga masyarakat umum, ternyata dimulai hanya dengan modal 500 ribu rupiah saja, berbekal status pengangguran paska Rehab Rekon di Aceh, sejak 2009 Dedy paraktis jadi pengangguran, sisa tabungan pun sudah habis bahkan hidup dalam hutang, coba pinjam teman sana-sini tak ada yang mau pinjamin malah minta dipinjamin.

Wah pokoknya waktu itu kabut kehidupan bagi Dedy dan keluarganya, hanya bisa pasrah, tawakkal dan menyerahkan diri sacara utuh kepada Tuhan Pencipta semesta dan isinya sambil terus bertafakkur, kemudian keajaiban terjadi suatu hari saat istri mencoba membuat kue Donat maka lahirlah ide membuat cemilan dari coklat kemudian dari hari ke hari sampai sekarang terus kami sempurnakan baik dari rasa juga kemasan.

Di awal usaha produk Cado coklat ini dipasarkan di seputaran tempat kontrakan kami di Ulee Kareng Banda Aceh, lakunya Cuma 1/3 nya saja, bisa dikata tak kembali modal, namun kami coba terus konsisten dengan menambah jaringan pemasaran kali ini kami coba beranikan diri mengepak sayap ke kampung sebelah hingga beberapa kampung terlewati, namun dalam 2 bulan pertama hasilnya masih belum bisa menutupi modal.

Akhirnya di awal bulan 3 kami coba rambah pasal swalayan ini keajaiban pertama muncul dalam usaha kami, dimana coklat 20 keping yang kami titip di swalayan tersebut habis dalam 1 hari saja atau mungkin hanya dalam hitungan jam, kemudian kami baru sadar ternyata selama ini produk kami salah pasar. Ternyata produk cado memiliki pasar kelas menengah ke atas, kami benar –benar disadarkan dengan kejadian di swalayan pertama ini, maklum selama ini boro-boro mensurvey pasar segmentasi pasarnya aja tidak pernah kami lakukan, sehingga pengalaman di swalayan diseputaran Nyak Makam Banda Aceh kami jadikan hasil survey bahwa produk Cado ini memang cocok dipasarkan di supermarket, swalayan dengan segmentasi pasar semua usia dan menengah ke atas. 

Dan Alhamdulillah usaha kami ini telah berusia 5 tahun lebih sejak berdirinya di akhir 2009 hingga sekarang. dan sejak setahun lalu centra usaha yang dahulunya di Ulee kareng Banda Aceh saya pindahkan ke kampong kelahiran Saya desa Ulee nyeue kecamatan banda Baro Aceh Utara. Bagi yang Ingin Nonton proses produksinya sila kunjung site ini;
DedyCado berpesan bagi yang mau berusaha, hidup akan lebih mudah bagi yang pasrah saja maka hidup tambah payah, itu Pasti! Maka mati sajalah. Salam Perjuangan.
Diberdayakan oleh Blogger.